--> Jalur Evakuasi Gunung Slamet Rusak Parah | EkoDoc

Blog Tentang Berita, Tips Trik, K-pop, Agama Kristen

Friday, 5 September 2014

Jalur Evakuasi Gunung Slamet Rusak Parah

| Friday, 5 September 2014
Sudah genap enam bulan aktivitas vulkanis Gunung Slamet menggeliat. Dalam kurun waktu itu, gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut dua kali dinyatakan berstatus siaga (dua level di atas normal). Kendati demikian, kondisi jalur evakuasi di lereng Gunung Slamet wilayah Kabupaten Brebes masih memprihatinkan. "Sama sekali belum diperbaiki," kata Komandan Komando Distrik Militer 0713/Brebes Letnan Kolonel (Inf) Cahyadi Imam Suhada kepada Tempo, Selasa, 2 September 2014. Rusak parahnya jalur evakuasi itu membentang sepanjang tiga kilometer di wilayah Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog.

Sejak status Gunung Slamet dinaikkan menjadi waspada (satu level di atas normal) pada awal Maret lalu, Cahyadi langsung menghubungi Bupati Brebes Idza Priyanti agar kerusakan jalan Desa Dawuhan segera diperbaiki. Sampai sekarang belum ditanggapi. "Anggota kami siap membantu perbaikannya," ujar Cahyadi. Menurut dia, jalan Desa Dawuhan itu satu-satunya jalur untuk mengevakuasi warga Dukuh Sawangan jika Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Slamet menjadi awas (tiga level di atas normal). Dukuh Sawangan, sekitar lima kilometer di barat puncak Gunung Slamet, dihuni sekitar 3.000-4.000 warga.

Dalam waktu dekat, Kodim Brebes akan menggelar simulasi penanganan bencana erupsi Gunung Slamet bersama sejumlah instansi lain yang terkait. Simulasi serupa pernah dilakukan pada Mei lalu. "Tujuannya untuk mengingatkan warga ihwal langkah-langkah yang harus ditempuh ketika ada instruksi mengungsi," katanya.

Koordinator Relawan Gunung Slamet, Dani Ahmad, mengatakan jalur evakuasi di Desa Dawuhan itu hanya bisa dilalui mobil dengan kecepatan rata-rata 10 kilometer per jam. Tanjakannya lumayan curam dengan kemiringan sekitar 30 derajat. Permukaan jalannya hanya dari batu-batu yang ditata.

Selain terjal, curam, dan berbatasan langsung dengan jurang, Dani menambahkan, jalur evakuasi itu lebarnya hanya sekitar tiga meter. Walhasil, mobil yang bersimpangan harus mengalah salah satunya. Truk bisa lewat, tapi kendaraan lain harus menepi dulu. Ini menjadi kendala utama dalam proses simulasi pada Mei lalu.

Mewakili Bupati Idza, Kepala Bagian Humas Pemkab Brebes Atmo Tan Sidik mengatakan rencana perbaikan jalur evakuasi di lereng Gunung Slamet itu sudah dalam tahap pembahasan. "Anggaran untuk perbaikan jalur evakuasi itu masih dalam proses penghitungan," kata Atmo.

Sumber: tempo

Related Posts

No comments:

Post a Comment