Sudah genap enam bulan aktivitas vulkanis Gunung Slamet menggeliat.
Dalam kurun waktu itu, gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut dua kali
dinyatakan berstatus siaga (dua level di atas normal). Kendati
demikian, kondisi jalur evakuasi di lereng Gunung Slamet wilayah
Kabupaten Brebes masih memprihatinkan. "Sama sekali belum
diperbaiki," kata Komandan Komando Distrik Militer 0713/Brebes Letnan
Kolonel (Inf) Cahyadi Imam Suhada kepada Tempo, Selasa, 2
September 2014. Rusak parahnya jalur evakuasi itu membentang sepanjang
tiga kilometer di wilayah Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog.
Sejak
status Gunung Slamet dinaikkan menjadi waspada (satu level di atas
normal) pada awal Maret lalu, Cahyadi langsung menghubungi Bupati Brebes
Idza Priyanti agar kerusakan jalan Desa Dawuhan segera diperbaiki.
Sampai sekarang belum ditanggapi. "Anggota kami siap membantu
perbaikannya," ujar Cahyadi. Menurut dia, jalan Desa Dawuhan itu
satu-satunya jalur untuk mengevakuasi warga Dukuh Sawangan jika Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung
Slamet menjadi awas (tiga level di atas normal). Dukuh Sawangan,
sekitar lima kilometer di barat puncak Gunung Slamet, dihuni sekitar
3.000-4.000 warga.
Dalam
waktu dekat, Kodim Brebes akan menggelar simulasi penanganan bencana
erupsi Gunung Slamet bersama sejumlah instansi lain yang terkait.
Simulasi serupa pernah dilakukan pada Mei lalu. "Tujuannya untuk
mengingatkan warga ihwal langkah-langkah yang harus ditempuh ketika ada
instruksi mengungsi," katanya.
Koordinator Relawan Gunung Slamet,
Dani Ahmad, mengatakan jalur evakuasi di Desa Dawuhan itu hanya bisa
dilalui mobil dengan kecepatan rata-rata 10 kilometer per jam.
Tanjakannya lumayan curam dengan kemiringan sekitar 30 derajat.
Permukaan jalannya hanya dari batu-batu yang ditata.
Selain
terjal, curam, dan berbatasan langsung dengan jurang, Dani menambahkan,
jalur evakuasi itu lebarnya hanya sekitar tiga meter. Walhasil, mobil
yang bersimpangan harus mengalah salah satunya. Truk bisa lewat, tapi
kendaraan lain harus menepi dulu. Ini menjadi kendala utama dalam proses
simulasi pada Mei lalu.
Mewakili Bupati Idza, Kepala Bagian
Humas Pemkab Brebes Atmo Tan Sidik mengatakan rencana perbaikan jalur
evakuasi di lereng Gunung Slamet itu sudah dalam tahap pembahasan.
"Anggaran untuk perbaikan jalur evakuasi itu masih dalam proses
penghitungan," kata Atmo.
Sumber: tempo
No comments:
Post a Comment