"Kami juga mencari orang yang mau bekerja sebagai penyapu dan petugas keamanan pribadi," ujar salah satu murid, M Roshmi, seperti dikutip Times of India, Rabu (24/9).
Kepala sekolah tempat murid tersebut belajar, Anita Daniel mengatakan, tidak semua pengemis diberikan modal. Menurutnya, ada sebagian pengemis yang berusaha memanfaatkan para siswa tersebut. "Kami melakukan tes darah untuk mengecek, apakah mereka alkoholik atau perokok," ujarnya.
Naagar yang sebelumnya mengemis di jalan selama tiga tahun terakhir menggunakan modal tersebut untuk berjualan permen depan kuil Ayyappan di Perambur, India. Setelah menjalani pekerjaan barunya, Naagar mengaku tidak harus menengadahkan tangan untuk memohon belas iba. "Sebelumnya saya mempunyai toko sayuran, namun saya dicurangi oleh teman, dan dia membawa kabur semua uang saya. Saya tidak mempunyai keluarga, jadi saya memutuskan untuk mengemis," ujar pria berbadan kurus tersebut.
Kesebelas siswa itu berencana mencanangkan hari Sabtu sebagai hari pengurangan pengemis. Mereka akan menjadikan hari Sabtu ketiga setiap bulannya sebagai 'hari tanpa mengemis'.
Sumber: merdeka.com