Pada 12 Agustus lalu orangtua wartawan Amerika Serikat James Foley yang
tewas digorok anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menerima
kiriman surat elektronik dari penangkap putra mereka. Dalam surat
itu mereka mengatakan Foley akan dieksekusi. Sejak dia ditangkap hampir
dua tahun lalu keluarga, pemerintah Amerika dan tentara bayaran sudah
menyelidiki di mana Foley berada. Kelompok ISIS menyatakan
pembunuhan Foley itu adalah balasan atas serangan Amerika terhadap ISIS
di Irak bulan ini, seperti dilansir stasiun televisi NBC News, Jumat
(22/8).
ISIS kini menawan tiga warga Amerika di Suriah. Mereka
sudah mengancam akan membunuh salah satu dari mereka yakni Steven
Sotloff jika Amerika terus menyerang mereka di Irak.
Setelah
setahun tidak kontak dengan putra mereka, orangtua Foley menerima pesan
pertama dari ISI pada 26 November 2013. Mereka meminta uang tebusan
sebesar Rp 1,5 triliun atau menukar tawanan dengan pemerintah Amerika.
Kabar berikutnya diterima keluarga Foley lewat surat elektronik pada 12 Agustus lalu.
Keluarga Foley sudah setuju merilis isi surat elektronik mereka terima dari ISIS itu. Berikut ini surat elektronik itu.
Berapa lama domba bakal mengikuti penggembala yang buta?
Sebuah pesan kepada pemerintah Amerika dan domba-domba mereka:
Kami
sudah meninggalkan kalian sendirian sejak kekalahan memalukan kalian di
Irak. Kami tidak campuri urusan negara kalian atau menyerang warga
kalian ketika mereka sedang aman di rumah mereka meski kami bisa saja
menyerang mereka.
Dan untuk rakyat kalian yang bajingan itu berani-beraninya kalian masuk ke kandang macan!
Kalian
sudah diberi banyak kesempatan untuk bernegosiasi membebaskan rakyat
kalian lewat transaksi uang seperti pemerintah lain terima, kami juga
menawarkan pertukaran tahanan untuk membebaskan warga muslim yang kalian
tahan seperti kakak perempuan kami Dr Afia Siddiqi. Namun kalian
memberi sinyal cepat kepada kami dengan mengatakan kalian tidak
tertarik.
Kalian tak punya cara lain berhubungan dengan kaum muslim kecuali dengan kekuatan, bahasa kalian gunakan saat menyerang Irak!
Kini
kalian kembali mengebom muslim di Irak. Kali ini dengan serangan udara
dan tentara jarak jauh yang secara pengecut tidak berani menghadapi kami
secara terang-terangan.
Kini pedang-pedang kami sudah
terhunus mengarah kepada kalian. Pemerintah dan rakyatnya sama saja!
Kami tidak akan berhenti hingga terpuaskan dahaga kami akan darah
kalian.
Kalian tidak mengecualikan kaum lemah, orang
tua, perempuan, dan anak-anak ketika menyerang kami maka kami juga tidak
akan mengecualikan mereka saat menyerang kalian.
Kalian dan rakyat kalian akan membayar semua pengeboman kalian itu!
Yang menjadi darah pertama bagi warga Amerika adalah James Foley!
Dia akan dieksekusi sebagai akibat dari dosa kalian terhadap kami!
Sumber: merdeka.com
Friday, 22 August 2014
Ini isi Surat Elektronik ISIS Kepada Orangtua Foley
Eko Sutrisno | Friday, 22 August 2014
No comments:
Post a Comment