Pengertian desinfektan adalah bahan kimia atau pengaruh fisika yang
digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik
seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai
antiseptik dan desinfektan. akan tetapi tidak semua bahan desinfektan
adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan
antiseptik. antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak
jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan
desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses
sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. tetapi pada kenyataannya
tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses
sterilisasi.
Adapun macam-macam desinfektan untuk kandang ayam antara lain :
1. Antisep
Pembasmi kuman
Indikasi
Unggas
- cacar, luka dan infeksi kulit
- membasmi kuman penyakit yang mudah menyebar di kandang
Aturan pakai
Unggas
- dioleskan pada pengobatan cacar, luka, dan infeksi kulit lainnya
-3 ml ( 1 sendok teh) tiap 2 liter air minum untuk :
- mencegah korisa pada peralihan musim
- mencegah penularan penyakit ke ayam yang sehat dalam satu kandang
- membunuh kuman-kuman yang dapat menyebabkan ND (tetelo), korisa, typhoid, pullorum dan koksidiosis
- 3 ml ( 1 sendok teh ) tiap 1 liter air dengan memercikan/ menyemprotkan kandang untuk membunuh kuman dan menghilangkan bau
KEMENTRIAN RI No. D 0206153 PTC 1
2. Formades
membersihkan dan desinfeksi peralatan kandang
Indikasi :
- Desinfeksi kandang untuk mencegah penularan penyakit oleh virus, bakteri dan jamur.
Aturan pakai :
- 100 ml tiap 25 liter ( 1: 250 ) disemprotkan ke seluruh bagian kandang seluas 80 m2
- Bila ada wabah berikan pengenceran 100 ml tiap 10 liter air (1:100), disemprotkan ke seluruh bagian kandang seluas 30 m2.
KEMENTRIAN RI No. D 06021396 PTC.2
3. Medisep
membersihkan dan disenfeksi peralatan kandang
Indikasi dan aturan pakai :
- Menyucikan kandang (semprot), tempat ransum dan minum, mesin penetas (mencega CRD dan pullorum)15 ml tiap 10 liter air
- Desinfeksi sepatu/ alas kaki dan mobil yang akan masuk kandang 15 ml tiap 10 liter air
- Mencegah penularan penyakit melalui air minum (bila sedang ada wabah) 3 ml tiap 10 liter air
- Membilas alat-alat setelah vaksinasi seperti syringe, jarum suntik, pipet, tempat minum, dll 8 ml tiap 1 liter air
- Desinfeksi tangan atau bagian yang akan dioperasi atau luka terbuka 2 ml tiap 1 liter air
- Mengobati luka bekas cacar atau diadu 6 ml tiap 1 liter air
KEMENTRIAN RI No. D 0206894 PTC.2
4. Sporades
Desinfektan berspektrum luas, efektif membasmi virus, jamur, bakteri dan spora
Indikasi :
- Desinfeksi kandang dan peralatannya
- Desinfeksi inkubator (mesin tetas) dan peralatannya
- Desinfeksi alat transportasi, keranjang ayam
Aturan pakai :
- 100 ml tiap 20 liter air, disemprotkan ke seluruh bagian kandang seluas 67 m2
KEMENTRIAN RI No. D 0607987 PCT.1
5. Zaldes
Desinfektan ampuh dengan wangi menyegarkan
Indikasi dan aturan pakai :
- Desinfeksi kandang dan peralatannya 6 ml
- Desinfeksi air minum unggas 0,5 ml
- Desinfeksi air minum hewan besar 0,2 ml
- Desinfeksi tangan 2 ml
- Membilas alat-alat bekas vaksinasi 10 ml
- Dipping puting 2 ml
KEMENTRIAN RI No. D 08043413 PTC
6. Rodalon
Indikasi :
- Memiliki sifat antibakterial luas
- Tidak mengiritasi jaringan hewan dan manusia
- Sifat racun rendah, tidak berbahaya bagi manusia maupun hewan.
- Memiliki daya tembus tinggi
- Tetap aktif meskipun terdapat cairan tubuh, seperti nanah, darah, feses dan sel-sel mati.
- Tidak merusak alat-alat, lantai dan dinding kandang
- Tidak meninggalkan warna
- Murah dan diperlukan jumlah besar
- Mampu menembus rongga-rongga, liang-liang
Penyemprotan kandang dapat dilakukan tiga hari sekali atau seminggu
sekali, sebaiknya saat melakukan menyemprotan kandang dalam keadaan
kosong. waktu penyemprotan akan efektif jika dilakukan pada pukul
10.00-12.00 atau 15.00-17.00. semprotkan desinfektan pada seluruh
permukaan sangkar atau kandang, karena desinfektan akan bekerja optimal
jika waktu kontak dengan bibit penyakit cukup.
No comments:
Post a Comment