"Di Kelud itu ada kerajaan yang dihuni orang-orang jahat. Itu sebagai bentuk hukuman yang berat dan mengerikan. Hukuman itu disesuaikan dengan dosa-dosa ketika hidup di dunia." Hukuman itu misalnya, dia melanjutkan, "Ada ruh yang dihukum dengan dijadikan tiang lampu, dijadikan kaki tangga, dijadikan penjepit, dijadikan pengerek ember di sumur, dijadikan jembatan di kali." Siapa yang tahu kondisi alam siluman? Menurut cerita hal itu bisa saja terjadi, kata Karta dalam bukunya. Hal-hal semacam itu bentuknya seperti mimpi. Contohnya, ketika ada orang meninggal yang kemudian hidup lagi (mati suri). Biasanya orang mati suri itu mengaku sudah menjelajah ke mana-mana, termasuk alam lain.
"Misalnya dia (orang mati suri) itu di alam lain merasa melihat ada sebuah pesta pernikahan atau tiba-tiba dia sedang berada di acara perjamuan pejabat. Di sana dia bertemu dengan teman lama yang sudah meninggal." Sebenarnya, Karta mengimbuhkan, ruh orang yang mati suri itu tadi sedang dipinjam. Dia disuruh bekerja membantu di acara hajatan pernikahan atau persamuan pejabat tadi. Bila pekerjaannya jelek, dia bakal ditendang, didorong-dorong, sampai akhirnya gelagapan hidup lagi.
Sumber: merdeka.com