Gunung Kelud memang kerap dikait-kaitkan dengan dongeng mistis.
Ada cerita mistis soal keberadaan negeri siluman di gunung setinggi
1.731 meter di atas permukaan laut itu. Di sana dihuni roh-roh jahat
bersama setan dan siluman. Menurut R Kartawibawa dalam buku
berjudul: Goenoeng Keloet, yang diterbitkan G. Kolff dan Co Soerabaia,
pada 1941 silam, penghuni Gunung Kelud adalah siluman dan roh-roh orang
jahat. Orang-orang yang dibawa setan ke Gunung Kelud itu
kebanyakan orang-orang jahil, orang yang gemar melakukan perbuatan
jahat, orang beribadah tapi munafik, orang yang hanya menjadikan agama
sebagai topeng, mereka justru menipu dan menyebarkan kedengkian.
"Di
Kelud itu ada kerajaan yang dihuni orang-orang jahat. Itu sebagai
bentuk hukuman yang berat dan mengerikan. Hukuman itu disesuaikan dengan
dosa-dosa ketika hidup di dunia." Hukuman itu misalnya, dia melanjutkan, "Ada ruh yang dihukum dengan dijadikan tiang lampu, dijadikan kaki tangga, dijadikan penjepit, dijadikan pengerek ember di sumur, dijadikan jembatan di kali." Siapa
yang tahu kondisi alam siluman? Menurut cerita hal itu bisa saja
terjadi, kata Karta dalam bukunya. Hal-hal semacam itu bentuknya seperti
mimpi. Contohnya, ketika ada orang meninggal yang kemudian hidup lagi
(mati suri). Biasanya orang mati suri itu mengaku sudah menjelajah ke
mana-mana, termasuk alam lain.
"Misalnya dia (orang mati suri)
itu di alam lain merasa melihat ada sebuah pesta pernikahan atau
tiba-tiba dia sedang berada di acara perjamuan pejabat. Di sana dia
bertemu dengan teman lama yang sudah meninggal." Sebenarnya,
Karta mengimbuhkan, ruh orang yang mati suri itu tadi sedang dipinjam.
Dia disuruh bekerja membantu di acara hajatan pernikahan atau persamuan
pejabat tadi. Bila pekerjaannya jelek, dia bakal ditendang,
didorong-dorong, sampai akhirnya gelagapan hidup lagi.
Sumber: merdeka.com
Friday, 21 February 2014
Cerita Roh-Roh Orang Jahat di Kelud Dihukum Jadi Tiang Lampu
Eko Sutrisno | Friday, 21 February 2014
No comments:
Post a Comment