--> 5 Zat Adiktif Berbahaya Yang Tersembunyi Dalam Roti | EkoDoc

Blog Tentang Berita, Tips Trik, K-pop, Agama Kristen

Friday 3 January 2014

5 Zat Adiktif Berbahaya Yang Tersembunyi Dalam Roti

| Friday 3 January 2014
Saat ini tak sedikit masyarakat Indonesia yang menggemari roti, bahkan mengonsumsi roti setiap paginya. Namun sebelum membeli roti di supermarket, sebaiknya waspadai beberapa kandungan yang ada di dalamnya. Beberapa jenis roti mengandung zat-zat yang buruk untuk kesehatan. Memang tak semua roti mengandung bahan-bahan ini, tetapi sebaiknya baca dengan teliti komposisi pada kemasan roti sebelum memakannya, seperti dilansir oleh Care2 (01/01).

1. L-cysteine
L-cysteine adalah zat penghalus yang ditambahkan pada roti untuk mempercepat proses produksi. Meski dibuat di laboratorium, zat ini sebenarnya didapatkan dari sumber-sumber alami. Terdengar sehat? Sayangnya tidak. Sumber-sumber alami yang digunakan untuk L-cysteine bisa berasal dari rambut manusia, bulu ayam, tanduk sapi, dan lainnya.

2. Potassium bromate
Potassium bromate biasanya digunakan untuk mengurangi waktu membuat roti dan membuat adonan menjadi keras. Ini disukai oleh perusahaan besar karena bisa menghemat ongkos produksi. Namun di sisi kesehatan, potassium bromate telah lama dikaitkan dengan kanker ginjal dan penyakit tiroid. Saat ini potassium bromate sudah dilarang digunakan di Brazil, Uni Eropa, Peru, Korea Selatan, dan China.

3. Biji-bijian olahan
Biji-bijian olahan tak terdengar menakutkan, namun sayangnya biji-bijian ini telah kehilangan semua kadar nutrisi di dalamnya dan tak bisa memberikan apapun pada Anda. Biji-bijian ini nantinya akan dipecah menjadi gula dengan sangat cepat dan menyebabkan lonjakan gula darah. Komposisi ini juga diketahui berkaitan dengan tekanan darah tinggi dan resistensi insulin, serta meningkatkan risiko serangan jantung hingga 30 persen. Jangan tertipu dengan kata 'tepung terigu' pada komposisi roti karena itu bukan berarti berasal gandum atau biji-bijian yang kaya nutrisi.

4. Azodicarbonamide
Zat aditif yang satu ini digunakan untuk memperlembut tekstur roti. Tak hanya pada roti, zat ini biasanya juga digunakan pada roti burger di Amerika Serikat. Zat aditif ini telah dilarang penggunaannya di Singapore karena bisa menyebabkan masalah pernapasan, asma, dan alergi pada beberapa orang.

5. Sirup jagung atau fruktosa
Sirup jagung atau fruktosa digunakan untuk membantu adonan mengembang dan memberikan warna cokelat pada roti. Banyak produsen roti menyukai gula ini karena harganya yang murah dan menguntungkan. Sayangnya, zat ini adalah penyebab obesitas nomor satu dan sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, sindrom metabolisme, penyakit lever, dan banyak lainnya.

Itulah beberapa jenis zat tambahan yang sebaiknya Anda waspadai sebelum mengonsumsi roti. Perhatikan benar daftar komposisi pada kemasan roti Anda. Jika menemukan bahan-bahan di atas, sebaiknya jangan konsumsi dan cari roti lainnya.

Sumber: merdeka.com

Related Posts

No comments:

Post a Comment