Pemerintah Yaman sejak kemarin melarang pemakaian sepeda motor di Ibu
Kota Sanaa selama dua pekan. Kebijakan ini diambil sebagai upaya
mencegah serangan oleh kelompok Al-Qaidah. Surat kabar As-Sahwah melaporkan sejumlah aparat keamanan menjadi korban serangan bersenjata Al-Qaidah, seperti dilansir BBC, Senin (2/12). Mereka beralih dari mobil ke sepeda motor buat menghindari incaran pesawat pengebom tanpa awak milik Amerika Serikat rajin berpatroli.
Saat
larangan itu berlaku, dua pria menumpang satu sepeda motor menembak
mati wakil komandan brigade ke-37 militer Yaman di Provinsi Hadramaut. Pekan
lalu, anggota Al-Qaidah bersepeda motor menyerang dua penasihat militer
Belarusia. Seorang tewas dan satunya luka serius. "Dengan senapan mesin
mereka menembaki Kolonel Ahmad Hasan al-Marfadi, putranya, dan melukai
satu dari tiga pengawalnya, kata seorang pejabat kepada kantor berita AFP.
Sepeda
motor merupakan kendaraan populer dan murah di Yaman. Sehari sebelum
larangan itu berlaku, ratusan pengendara sepeda motor berkumpul untuk
memprotes. Situasi keamanan terus memburuk sehabis Presiden Ali Abdullah Saleh mundur dua tahun lalu. Seperti di Libya, Al-Qaidah mengambil keuntungan dari situasi politik tak menentu itu.
Sumber: merdeka.com
No comments:
Post a Comment