Seorang pria di Amerika Serikat terkunci di dalam pesawat, setelah
para kru pesawat
tidak membangunkan dia usai mendarat di Kota Houston, Negara Bagian
Texas. Tom Wagner, yang melakukan perjalanan dari Louisiana ke California
pada Jumat pekan lalu, mengatakan dia terkejut ketika terbangun dengan
keadaan pesawat sudah gelap dan kosong saat singgah di Bandar Udara
Interkontinental George Bush di Houston, seperti dilansir surat kabar
the Daily Mail, Selasa (10/12).
"Saya terbangun dan melihat lampu sudah mati. Saya melihat ke arah
lorong, tapi tidak ada orang di sana," kata pria 51 tahun itu, saat
diwawancarai The Today Show. Wagner adalah seorang kapten kapal dari
Kota Lafayette, Lousiana. Pada awalnya, dia mengakui bahwa kejadian itu lucu. "Saya sedikit
tersenyum. Saya harus keluar dari sini." "Tapi pertama saya harus menggunakan kamar mandi. Saya kemudian
berjalan di sekitar pesawat mencari kamar mandi di dalam kegelapan,"
ucap dia. Tapi Wagner setidaknya beruntung sebab pintu kamar mandi tidak
terkunci.
Wagner kemudian menelepon pacarnya Debbie untuk meminta bantuan.
"Debbie saya terkunci di dalam pesawat. Saya berkata jujur. Kamu
sebaiknya pergi ke suatu tempat dan keluarkan saya dari pesawat ini." Pada awalnya, pacarnya itu tidak percaya. Tapi Wagner bersikeras agar
Debbie meminta bantuan. Para staf di maskapai penerbangan United
Express, pesawat di mana Wagner terkunci, juga tidak yakin dengan hal
itu. "Mereka mengatakan 'ibu kami sudah memeriksa pesawat itu. Tidak
mungkin dia berada di pesawat itu," ujar Wagner. Dia kemudian menuju ke
bagian depan pesawat dan memegang tuas pintu masuk. Beberapa saat kemudian, beberapa pekerja bagian pemeliharaan
kebetulan membuka pintu pesawat dan menemukan Wagner menyambut mereka. "Apa yang kamu lakukan di pesawat ini?" kata Wagner menirukan ucapan
dari para pekerja itu. "Mana tanda pengenal Anda."
Setelah menjelaskan keadaannya, salah satu pekerja memberitahu
insiden itu melalui radio dan Wagner diantar ke terminal. Akibat
kejadian itu Wagner melewatkan penerbangannya ke Los Angeles. Dia
kemudian meninap di sebuah motel dekat bandara Houston. Pihak United Express mengatakan mereka tidak tahu bagaimana Wagner
bisa tertinggal di pesawat, bahkan setelah adanya pemeriksaan rutin. "Saya tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi," ujar Wagner. "Ketika
para penumpang akan turun Anda berpikir seseorang pasti akan
membangunkan saya dan mengatakan 'kawan kamu sudah sampai'," Maskapai penerbangan United Express tidak mengganti penerbangan yang
dia lewatkan. Tetapi mereka memberi Wagner sebuah voucher seharga Rp 2,9
juta untuk membantu dirinya mencapai tujuannya ke California.
Mereka juga menempatkan Wagner di sebuah kamar motel untuk semalam
dan memberinya sebuah paket fasilitas gratis termasuk sebuah pasta gigi
dan sikat gigi. "Bagaimana jika saya punya kondisi medis atau sesuatu? Bagaimana jika
saya mengalami serangan jantung dan saya sudah mati? Anda hanya menutup
pesawat dan meninggalkan seseorang di sana?" kata Wagner. Pihak United Express sedang menyelidiki insiden itu untuk menentukan
bagaimana peristiwa ini bisa terjadi. "Kami benar-benar minta maaf atas
ketidaknyamanan ini yang menimpa penumpang," ujar pernyataan dari United
Express.
Sumber: merdeka.com
Thursday, 12 December 2013
Tertidur, Pria Amerika Terkunci di Dalam Pesawat Sendirian
Eko Sutrisno | Thursday, 12 December 2013
Related Posts
Aksi Pengusiran Setan Bikin Wanita Jepang Meregang Nyawa Polisi Jepang tengah menyelidiki kematian seorang wanita yang dikabarkan meninggal setelah dipaksa minum banyak air.
Suasana Hari Pertama PPKM Darurat di JakartaSuasana di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (3/7). Pemerintah resmi menerapkan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Ba
Jokowi: Situasi Sulit Masih akan Dihadapi, Perlu Daya Juang Kita untuk Melewati Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, situasi sulit akibat dampak pandemi Covid-19 masih akan dihadapi bangsa
Anak Umur 17 Tahun Ciptakan Pistol Dengan Pemindai Jari Kasus penembakan yang menyebabkan bayak korban jiwa menjadi masalah tersendiri yang ingin diselesaikan oleh warga Ne
No comments:
Post a Comment