Mungkin bukan rahasia umum lagi, jika setiap adanya demo di Ibu Kota
DKI Jakarta, sebagian besar massanya dibayar. Saat ini tidak hanya
masyarakat kalangan bawah yang mau dibayar untuk berdemo, para
wanita-wanita cantik pun rela berpanas-panasan di siang hari bolong demi
mendapatkan uang.
Mita misalnya, wanita cantik berstatus
mahasiswi ini mengaku telah dibayar Rp 250 ribu untuk memegang spanduk
dan bergaya bagaikan model di Bundaran Hotel Indonesia dan di gedung
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka juga tidak pernah mengeluh
saat melakukan aksinya itu. "Lumayan sih buat nambahin uang
jajan, biasanya aku melalui agency kalau ada acara-acara seperti ini,"
ujarnya saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (2/3).
Mita
mengatakan, meskipun awalnya malu untuk berteriak-teriak karena ditonton
banyak orang, kini Mita dan teman-temannya yang lain mengaku sudah
terbiasa melakukan hal ini. Bahkan mereka menilai aksinya untuk
menyalurkan aspirasi rakyat. "Malu sih pas awal-awal, karena kan
baru pertama kali, pastilah ada rasa canggung. Tapi setelah ke sini
sudah terbiasa," katanya. Wanita seksi ini juga menambahkan jika dirinya sendiri sebenarnya
tidak mengetahui apa yang dituntut dalam setiap unjuk rasa. Namun
demikian, sebelum melakukan unjuk rasa, Mita mengaku sudah diberikan
materi terlebih dahulu oleh agency tempatnya bekerja.
"Kita juga
gak tahu apa yang mau di demo, tapi kita dikasih bahan oleh pihak
agency. Kalau mau demo pemerintah, atau demo yang sifatnya sosial. Itu
pasti dikasih bahan-bahannya sama agency," ujarnya. Lebih lanjut
Mita mengatakan, pekerjaan seperti ini sudah digelutinya sejak 6 bulan
terakhir. Ia mengaku walaupun tidak setiap hari melakukan kegiatan
seperti ini, namun Mita tetap saja memiliki kegiatan lainnya. "Yah, kalau gak demo paling jadi SPG lah, namanya juga nyari duit buat bantu orangtua," pungkasnya.
Sumber: merdeka.com
Monday, 28 October 2013
Kisah mahasiswi cantik, dibayar Rp 250 ribu sekali demo
Eko Sutrisno | Monday, 28 October 2013
No comments:
Post a Comment