Sementara itu, di Afrika, kerasukan dianggap sebagai adanya rasa kecemburuan sosial yang dialami oleh roh halus tersebut. Seperti di Ethiopia dan Kenya, banyak perempuan yang kesurupan meminta makanan atau barang mewah lainnya sebelum sang roh bisa keluar dari tubuhnya. Di Tahiti, kesurupan yang dikenal dengan Vodou malah dianggap tradisi. Orang Tahiti memaksa roh halus untuk masuk ke tubuh seseorang guna mengetahui masa depan atau hal lain yang ingin mereka ketahui. Sementara, di belahan dunia lainnya, banyak yang mengaitkan kesurupan ini akibat masuknya roh jahat. Oleh karena itu, sejak lama tradisi exorcism atau pengusiran roh jahat telah dilakukan oleh manusia.
Seorang psikolog bernama Susan Blackmore pernah mengatakan bahwa orang-orang yang hidup di lingkungan yang religius akan lebih mudah mengait-ngaitkan hal tersebut dengan keberadaan makhluk halus atau kekuatan tak kasat mata. "Kasus kesurupan tersebut diperkirakan muncul karena anggapan masyarakat dengan sisi keagamaan yang kuat terlalu membesar-besarkan atau mengaitkannya dengan keberadaan makhluk halus," ungkap Blackmore seperti yang dikutip Guardian (17/02/2005). Sementara, menurut penelitian William J. Baldwin, Ph.D, bukti keberadaan makhluk halus memang sudah ada sejak zaman dahulu. Sejalan dengan pemikiran Baldwin, peneliti dari Happy Science juga mengatakan bahwa makhluk halus itu ada.
Sumber: merdeka.com
wedih jad meriding nih gan :d
BalasHapusNice Info sob,, menurut saya dengan memperbanyak iman bisa mencegah makhluk halus merasuki tubuh manusia
BalasHapusthx kunjungannya
Hapus