--> 5 Tips Agar Tak 'dikadali' Penipu Lewat SMS Dan Email | EkoDoc

Blog Tentang Berita, Tips Trik, K-pop, Agama Kristen

Tuesday, 24 September 2013

5 Tips Agar Tak 'dikadali' Penipu Lewat SMS Dan Email

| Tuesday, 24 September 2013
EkoDoc- Pernah terima SMS atau email yang menyatakan Anda pemenang kompetisi yang tak pernah Anda ikuti? Jika ya, maka Anda telah menjadi korban penipuan. Pelaku penipuan sekarang memang makin pintar dalam menjalankan aksinya. Segala media telekomunikasi mulai dari telepon, SMS, email, hingga layanan chatting di smartphone pun dimanfaatkan untuk menjebak para korban. Parahnya, ternyata banyak korban yang gampang diperdaya dengan berbagai tipuan kelas teri macam ini. Sehingga, akhirnya kemudian muncul berbagai pemberitaan mengenai kasus penipuan yang bahkan bisa merugikan seseorang hingga miliaran rupiah. Padahal, kalau saja mereka mengetahui ciri-ciri penipuan saat menerima telepon, SMS, dan email tersebut, tentunya hal ini tak akan pernah terjadi. Lantas, apa saja cara untuk identifikasi tindak penipuan ini?


1. Gunakan nama besar dan terpercaya
Para pelaku penipuan baik itu lewat SMS, telepon, atau email biasanya menggunakan nama besar untuk memperdaya korbannya. Hal ini dilakukan agar sang korban memposisikan dirinya sebagai individu yang diperhatikan oleh sosok besar. Nama besar ini bisa mulai dari nama perusahaan, institusi, atau bahkan pihak berwajib seperti kepolisian. Dengan bersenjatakan nama ini, para pelaku pun dengan mudah meminta korban untuk melakukan hal yang mereka inginkan.

Sebagai contoh, sering terjadi penipuan yang mengatasnamakan sebuah perusahaan besar. Seringkali, korban disebutkan menang undian dari perusahaan tersebut padahal mereka sama sekali tak pernah mengikuti satu undian pun. Atau ada juga email yang katanya berasal dari salah satu keluarga kerajaan di negeri antah berantah sana. Sang korban kemudian diminta mengirimkan sejumlah uang agar dan nanti dibalas dengan angka berlipat.

2. Gunakan nomor kontak aneh
Seringkali dalam SMS atau email penipuan korban diminta untuk menghubungi nomor kontak perusahaan guna mendapatkan informasi mengenai undian yang baru saja mereka menangkan. Namun, anehnya, seringkali kontak yang dipakai ini tak lazim. Ada pelaku yang menggunakan nomor telepon biasa, namun banyak pula yang menggunakan nomor ponsel. Hal ini harusnya bisa Anda curigai.

Kebanyakan, perusahaan besar menggunakan mesin penjawab ketika Anda menghubungi nomornya. Maka, jika Anda disebutkan menang undian dan diminta menelepon sebuah perusahaan, jangan langsung percaya jika bukan mesin yang menjawabnya.Selain itu, undian resmi biasanya mengumumkan pemenangnya lewat media massa. Periksalah media massa mulai dari televisi hingga koran untuk memastikan apakah Anda memang memenangkan sebuah undian.

3. Tak muncul di media massa
Seringkali sebuah undian dipublikasikan di media massa. Entah itu lewat pemberitaan, atau bisa juga lewat iklan. Maka, jika Anda mendapatkan pemberitahuan telah menang undian, segera periksa hal ini di media massa. Jika tak ada iklan seputar undian macam ini, sebaiknya segera abaikan saja. Namun begitu, banyak juga modus SMS dan email penipuan yang mendompleng iklan undian resmi yang sedang berlangsung. Untuk memastikan hal ini, periksa ulang SMS dan bandingkan dengan iklan yang ada.

4. Pakai situs abal-abal
Penipu biasanya juga membuat situs online untuk memampang nama pemenang undian yang sebenarnya adalah korban. Hal ini tentu bisa menipu karena situs tersebut bisa diduplikasi dari situs resmi. Namun begitu, kebanyakan penipu sendiri tidak mau susah-susah dalam membangun situs ini. Mereka menggunakan layanan blog gratis seperti Blogspot, Wordpress, Weebly, dan sebagainya untuk menipu orang. Maka, jangan percaya dengan situs perusahaan besar yang menggunakan platform blogging gratisan macam itu. Ingat, jika perusahaan mampu mengadakan sebuah undian berhadiah ratusan juta, maka tak mungkin mereka memiliki situs gratisan bukan?

5. Meminta data pribadi
Data pribadi seperti nomor rekening bank dan kartu kredit adalah data rahasia yang hanya boleh diketahui oleh pemiliknya saja. Tak boleh seseorang pun meminta data seperti ini secara tiba-tiba, termasuk penyelenggara undian. Biasanya, penyelenggara undian yang asli akan meminta peserta untuk menyertakan fotokopi KTP. Jika menang, baru nanti fotokopi KTP ini akan diverifikasi lagi dengan cara mencocokannya dengan yang asli. Maka, jika ada SMS atau email dari penyelenggara undian yang tiba-tiba meminta nomor rekening Anda harap hati-hati.

Sumber: merdeka.com

Related Posts

No comments:

Post a Comment