Dinas Pendidikan Kota Depok melakukan survei kepada
pelajar Depok dari tingkat SD hingga SMA terkait sila dalam Pancasila
sebagai dasar negara. Dari survei yang dilakukan lembaga survei pada
2012 di Depok dengan responden 100 siswa dari SD-SMA tercatat 70 persen
pelajar Depok tidak hafal dasar negara Indonesia Pancasila.
"Memang
survei itu tidak mewakili, namun ini sebagai peringatan buat kami agar
generasi muda dapat menghafal dan mengamalkan sila-sila Pancasila,"
tutur Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila, di Depok, akhir
pekan lalu.
Menurut Herry, agar pelajar di Depok dapat menghafal
dan mengamalkan sila-sila Pancasila maka pendidikan Pancasila akan
dimasukkan dalam kurikulum 2013. Dengan begitu diharapkan juga para
pelajar menghargai para pejuang yang berupaya merebut kemerdekaan dan
mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara.
Selain itu,
lanjutnya, dengan memahami Pancasila maka pelajar dapat mencegah
terjadinya tawuran pelajar. Hal itu juga ditambah dengan kurikulum budi
pekerti.
"Sebab pada sila ketiga berbunyi "Persatuan Indonesia".
Kemudian juga jika menolak Pancasila berarti juga menolak agama. Karena
pada sila pertama berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" tak hanya itu,
antarwarga juga tidak saling memfitnah," tegasnya.
Padahal, kata
dia, Pancasila adalah rohnya Bangsa Indonesia yang berbhineka tunggal
ika. "Jangan sampai Indonesia menjadi negara federal," imbuhnya.
Hery berharap Bangsa Indonesia tidak seperti Belanda. Dia memaparkan, di Amsterdam 99,9 persen wargannya atheis.
Ketua
Komisi D DPRD Kota Depok Mutaqien mendukung upaya Dinas Pendidikan Kota
Depok yang akan memasukkan pendidikan Pancasila ke kurikulum 2013.
"Memang
banyak generasi muda yang tak hafal Pancasila. Ini perlu ditanggapi
dengan serius. Pancasila merupakan pondasi Negara Indonesia. Dengan
memperkokoh pemahaman Pancasila maka memperkokoh juga NKRI," tandasnya.
Sumber: okezone.com
No comments:
Post a Comment