"Memang survei itu tidak mewakili, namun ini sebagai peringatan buat kami agar generasi muda dapat menghafal dan mengamalkan sila-sila Pancasila," tutur Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila, di Depok, akhir pekan lalu.
Menurut Herry, agar pelajar di Depok dapat menghafal dan mengamalkan sila-sila Pancasila maka pendidikan Pancasila akan dimasukkan dalam kurikulum 2013. Dengan begitu diharapkan juga para pelajar menghargai para pejuang yang berupaya merebut kemerdekaan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara.
Selain itu, lanjutnya, dengan memahami Pancasila maka pelajar dapat mencegah terjadinya tawuran pelajar. Hal itu juga ditambah dengan kurikulum budi pekerti.
"Sebab pada sila ketiga berbunyi "Persatuan Indonesia". Kemudian juga jika menolak Pancasila berarti juga menolak agama. Karena pada sila pertama berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" tak hanya itu, antarwarga juga tidak saling memfitnah," tegasnya.
Padahal, kata dia, Pancasila adalah rohnya Bangsa Indonesia yang berbhineka tunggal ika. "Jangan sampai Indonesia menjadi negara federal," imbuhnya.
Hery berharap Bangsa Indonesia tidak seperti Belanda. Dia memaparkan, di Amsterdam 99,9 persen wargannya atheis.
Ketua Komisi D DPRD Kota Depok Mutaqien mendukung upaya Dinas Pendidikan Kota Depok yang akan memasukkan pendidikan Pancasila ke kurikulum 2013.
"Memang banyak generasi muda yang tak hafal Pancasila. Ini perlu ditanggapi dengan serius. Pancasila merupakan pondasi Negara Indonesia. Dengan memperkokoh pemahaman Pancasila maka memperkokoh juga NKRI," tandasnya.
Sumber: okezone.com