Kaspersky Lab merilis hasil riset terbaru yang menganalisa serangkaian
insiden keamanan yang melibatkan penggunaan ekploitasi PDF yang
baru-baru ini ditemukan pada Adobe Reader (CVE-2013-6040) dan program
jahat baru dengan kustomisasi tinggi bernama miniDuke.
Backdoor
miniDuke digunakan untuk menyerang berbagai badan pemerintahan dan
institusi di dunia dalam beberapa minggu terakhir ini. Para pakar
keamanan Kaspersky Lab bekerja sama dengan CrySys Lab, menganalisis
serangan program mata-mata ini secara detil dan memublikasikan temuan
mereka.
Menurut analisis Kaspersky Lab, sejumlah target berprofil
tinggi telah menjadi korban mata-mata miniDuke. Termasuk di antaranya
badan pemerintahan di Ukraina, Belgia, Portugal, Rumania, Republik Ceko
dan Irlandia.
Selain itu, sebuah badan riset, dua think tank,
provider kesehatan di Amerika Serikat dan sebuah yayasan riset terkemuka
di Hungaria juga diketahui telah menjadi korban serangan.
Eugene
Kaspersky, Founder dan CEO Kaspersky Lab, mengatakan ini adalah
serangan cyber yang sangat tidak biasa. Dimana ia ingat gaya programming
jahat seperti ini ada pada akhir 90-an dan awal 2000-an.
"Saya
bertanya-tanya apakah penulis malware seperti ini, yang telah menghilang
lebih dari satu dekade, tiba-tiba bangkit lagi dan bergabung dengan
grup pelaku ancaman canggih yang aktif di dunia cyber?" tukasnya, dalam
keterangan tertulis.
Para penulis malware 'old school'
elit ini di masa lalu sangat efektif dalam menciptakan virus yang sangat
kompleks dan sekarang mereka menggabungkan kemampuan penulisan malware
mereka dengan eksploitasi sandbox-evading (penghindar sandbox) yang
canggih demi menyasar badan pemerintahan atau institusi riset di
berbagai negara.
"Backdoor miniDuke yang terkustomisasi ditulis
dalam bahasa program Assembler dan berukuran sangat kecil, hanya 20 kb.
Gabungan antara penulis malware old school berpengalaman yang
menggunakan ekploitasi yang baru ditemukan dan rekayasa sosial dengan
cerdik untuk menyerang target berprofil tinggi sangat membahayakan,"
pungkas Eugene.
Sumber: Detik.com
No comments:
Post a Comment