Dia mengharapkan, cara yang digunakan menggembirakan sehingga antusias masyarakat menyambut ajang pemungutan suara untuk menentukan pemimpinnya. Sebab, jika melakukan politik yang tidak beradab akan mempengaruhi rakyat. "Sebenarnya politik kita ini mau dibawa ke mana, politik itu harusnya kegembiraan. Ada Pilgub gembira, Pilpres gembira. Terutama di sosial media, bahasanya kasar-kasar semua," kata Jokowi. Pasangan cawapres Jusuf Kalla (JK) mencontohkan, salah satu bentuk cacian kepada dirinya di media sosial adalah dengan menyebutkan dirinya orang Singapura dan isu lainnya dirinya bukan merupakan orang muslim dan ada di belakang Amerika.
"Ini mumpung saya di Solo. Kalau orang Solo dan sekitarnya sudah tahu mengenai saya. Jadi kalau isu saya anak orang Singapura mestinya tidak percaya. Kalau ada yang percaya ya kebangetan," tutupnya.
Sumber: merdeka.com