Surya mulai rebah kemarin di perlintasan kereta Cipinang Lontar,
Jakarta Timur. Namun lalu lintas di sana belum terlelap. Kalau
sudah malam ada saja kejadian gaib muncul di wilayah itu, seperti pernah
dialami Turasman, penjaga pos lintas Cipinang Lontar. Kejadiannya pada
1980-an ketika dia baru bekerja di sana.
Saat itu dia kebagian
jaga malam. Lalu lintas sudah sepi. Ketika sedang berpatroli dekat pos
jaganya, dia menemukan robekan kain di atas rel. Sekitar sepuluh meter
dari sana dia mendapati mayat perempuan dalam kondisi mengenaskan.
Kepala lepas dari badan, kaki kiri dan tangan kanan putus. "Awalnya saya
kira bangkai kambing. Saya senterin tahunya badan manusia. Saya
buru-buru lapor pihak berwajib," kata Turasman. Dia
bersama rekannya dan polisi segera mencari anggota tubuh lain dari
korban tabrakan kereta itu. Satu-satu berhasil ditemukan. Turasman
sempat menguburkan satu potongan. "Saya kuburin di samping rel malam itu
juga. Kayaknya bagian paha," ujarnya.
Dia tidak berfirasat aneh
setelah penemuan mayat itu. Dia bekerja seperti biasa hingga akhirnya
dia memperoleh jadwal malam di akhir pekan. Seingat Turasman,
tepat jam 12 malam sepotong tangan menempel di kaca jendela
bergerak-gerak. Badannya seolah kaku. "Saya nggak bisa gerak sama
sekali. Cuma teriak-teriak doang. Itu tangan jarinya udah gede-gede,
semua warna putih pucat," tuturnya. Saking ketakutan, dia menendang
temannya yang sedang tidur hingga terbangun.
Dia kemudian
menceritakan peristiwa itu. Rekannya menebak pengalaman janggal itu
terkait penemuan jasad perempuan korban tabrakan kereta. Turasman
mengakui mitos setan tuli ada di setiap perlintasan kereta. Alhasil,
korban kecelakaan biasanya tidak bisa mendengar bunyi sirene tanda
kereta datang atau teriakan orang dan penjaga pos lintas.
Persis
kejadian pada suatu sore tahun lalu. Seorang perempuan berjalan dari
arah Jatinegara. Palang sudah tertutup. Turasman telah menyemprit
berkali-kali dan orang-orang berteriak menyuruh dia menghindar. Dia
tidak mendengar dan akhirnya tertabrak kereta yang melintas. Sebab itu,
Turasman mengingatkan jangan bengong saat lewat dekat perlintasan
kereta. "Nggak tahu siapa. Cuma dia pernah bilang biar nggak ada apa-apa
saja di sini."
Sumber: merdeka.com
Thursday, 12 December 2013
Setan Tuli Sampai Sepotong Tangan Merayap di Lintas Kereta 3
Eko Sutrisno | Thursday, 12 December 2013
No comments:
Post a Comment