Masyarakat sempat dihebohkan dengan kasus pembongkaran kuburan di
Cilacap, Jawa Tengah, oleh seorang pemuda bernama Resi. Ironisnya lagi,
setelah kuburan itu diacak-acak sang pelaku kemudian mengambil kepala
mayat tersebut dengan alasan sedang mempelajari ilmu hitam agar dirinya
bisa terbang. Tak hanya itu, belakangan ini juga terjadi
pencabulan yang dilakukan dukun kepada beberapa pasiennya di Bandung.
Alih-alih ingin berobat ke dukun, tapi malah diperkosa. Kasus-kasus
ini tak hanya pernah terjadi satu dua kali saja di Indonesia. Kenapa
masyarakat di Indonesia masih percaya dukun dan ilmu hitam?
Menurut
Sosiolog Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito, zaman modern seperti
sekarang tak menjamin masyarakat Indonesia lepas dari hal mistik. "Namun zaman sekarang modernitas itu tak bisa mutlak mengubah masyarakat menjadi rasional," kata Arie. Menurut
Arie, hingga saat ini memang masih banyak masyarakat yang tetap
mempercayai hal-hal mistis. Sebab, segala hal modernisasi yang mereka
terima tak membuat ekonomi mereka sejahtera. Menurutnya fenomena yang
seperti ini disebut dengan kefrustasian sosial. "Kalau contoh
kasus di Cilacap itu, memang masih banyak masyarakat di sana yang
percaya dengan hal-hal yang berbau tentang mistis. Kenapa? Karena secara
umum modernisasi tidak melahirkan kebutuhan ekonomi yang pasti bagi
masyarakat kita, maka hal-hal yang tradisional seperti mistis itu tetap
dihidupkan untuk pengalihan masyarakat dari masalah ekonominya,"
ujarnya.
"Orang bongkar kuburan dan ingin terbang, ya itu memang
masih banyak di masyarakat kita. Imajinasi dia masih dipengaruhi oleh
mistifikasi, masyarakat desa masih banyak yang seperti itu. Nah, ini
disebut kefrustasian sosial," paparnya. Arie menjelaskan, alasan
masyarakat berbuat tak rasional lantaran mereka tak pernah berhasil
meningkatkan kesejahteraan ekonominya. Orang-orang yang percaya kepada
dukun kebanyakan sudah tak mempercayai negara yang tak bisa menciptakan
lapangan kerja bagi orang-orang kecil seperti mereka. Menurut Arie,
dalam masalah ini semua pihak juga bisa dipersalahkan.
"Yang
perlu dilakukan adalah mengedukasi masyarakat tentang bagaimana agar
tidak selalu apa-apa ke mistis, dia harus survive dan bekerja. Bagaimana
caranya? Ya lembaga-lembaga negara juga harus membantu dengan cara yang
rasional. Dengan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya kepada
masyarakat." Ilmu hitam nyatanya masih subur. Praktik perdukunan
masih ramai. Kuburan keramat dimintai kekayaan. Santet dan pelet masih
digunakan. Bahkan para politisi pun rajin ke paranormal.
Sumber: merdeka.com
Thursday, 19 December 2013
Ironis, Di Era Modern Masih Banyak Orang Cari Ilmu Hitam
Eko Sutrisno | Thursday, 19 December 2013
No comments:
Post a Comment