Tahun awal (1878–1945)
Tim pertama kali dibentuk dengan
nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. pada 1878
sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire, stasiun kereta api di Newton
Heath. Kaos tim berwarna hijau - emas. Mereka bermain di sebuah
lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly
Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di
kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola
tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta
api, menjadi perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris
perkumpulan dan pengedropan "L&YR" dari nama mereka untuk menjadi
Newton Heath F.C saja.. Tak lama kemudian, di tahun 1902, tim nyaris
bangkrut, dengan utang lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka
telah ditutup.
Sebelum tim mereka bubar, mereka
menerima investasi dari J. H. Davies*, direktur Manchester Breweries.
Awalnya, seorang legenda tim, Harry Stafford, yang merupakan kapten tim,
memamerkan anjing St. Bernardnya**, kemudian Davies memutuskan untuk
membeli anjing itu. Stafford menolak, tetapi berhasil memengaruhi Davies
untuk menannamkan modal pada tim dan menjadi chairman tim. Diadakan
rapat untuk mengganti nama perkumpulan. Manchester Central dan
Manchester Celtic adalah nama yang diusulkan, sebelum Louis Rocca,
seorang imigran muda asal Italia, berkata "Tuan-tuan, mengapa kita tidak
menggunakan nama Manchester United?" Nama ditetapkan dan Manchester
United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Davies juga memutuskan
untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai
warna tim Manchester United.
Ernest Mangnall ditunjuk menjadi
sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri pada
tanggal 28 September 1902. Mangnall bekerja keras untuk mengangkat tim
ke Divisi Satu dan gagal pada upaya pertamanya, menempati urutan 5 Liga
Divisi Dua. Mangnall memutuskan untuk menambah sejumlah pemain ke dalam
klub dan merekrut pemain seperti Harry Moger, Dick Duckworth, dan John
Picken, ada juga Charlie Roberts yang membuat dampak besar. Dia dibeli
£750 dari Grimsby Town pada April 1904, dan membawa tim ke posisi tiga
klasmen akhir musim 1903-1904.
Mereka kemudian berpromosi ke
Divisi Satu setelah finis diurutan dua Divisi Dua musim 1905–06. Musim
pertama mereka di Divisi Satu berakhir kurang baik, mereka menempati
urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka memenangkan gelar liga pertamanya pada
tahun 1908. Manchester City sedang diselidiki karena menggaji pemain
diatas regulasi yang ditetapkan FA. Mereka didenda £250 dan delapan
belas pemain mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi.
United dengan cepat mengambil kesempatan dari situasi ini, merekrut
Billy Meredith dan Sandy Turnbull, dan lainnya. Pemain baru ini tidak
boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA.
Mereka mulai bermain pada musim 1907–08 dan United membidik gelar juara
saat itu. Kemenangan 2–1 atas Sheffield United memulai kemenangan
beruntun sepuluh kali United. Namun pada akhirnya, mereka tutup musim
dengan keunggulan 9 poin dari rival mereka, Aston Villa.
Klub membutuhkan waktu dua tahun
untuk membawa trofi lagi, mereka memenangkan trofi Liga Divisi Satu
untuk kedua kalinya pada musim 1910–11. United pindah ke lapangan
barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di Old
Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka
kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim 1911–12, mereka
tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City
setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka 41 tahun bermain
tanpa memenangkan satu trofi pun.
United kembali terdegradasi pada
tahun 1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik
divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas
liga Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United
meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen
Divisi Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.
Era Sir Matt Busby Busby (1945–1969)
Pada
tahun 1945, Matt Busby ditunjuk menjadi manager dari tim yang berbasis
di Old Trafford ini. Dia meminta sesuatu yang tidak biasa pada
pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang akan
direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Dia
telah kehilangan lowongan manager di klub lain, Liverpool F.C., karena
pekerjaan yang diinginkannya itu dirasa petinggi Liverpool adalah
pekerjaan seorang direktur, tetapi United memberikan kesempatan untuk
ide inovatifnya. Pertama, Busby tidak merekrut pemain, melainkan seorang
asisten manager yang bernama Jimmy Murphy. Keputusan menunjuk Busby
sebagai manager merupakan keputusan yang sangat tepat, Busby membayar
kepercayaan pengurus dengan mengantar United ke posisi kedua liga pada
tahun 1947, 1948 and 1949 dan memenangkan Piala FA tahun 1948. Stan
Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie Mitten memiliki andil
yang besar dalam pencapaian United ini.
Charlie Mitten pulang ke
Colombia untuk mencari bayaran yang lebih baik, tetapi kemampuan pemain
senior United tidak menurun dan kembali meraih gelar Divisi Satu pada
1952. Busby tahu, bahwa tim sepak bola tidak hanya membutuhkan
pengalaman pemainnya, maka, dia juga berpikir untuk memasukkan beberapa
pemain muda. Pertama-tama, pemain muda seperti Roger Byrne, Bill
Foulkes, Mark Jones dan Dennis Viollet, membutuhkan waktu untuk
menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya United tergelincir ke
posisi 8 pada 1953, tetapi tim kembali memenangkan liga tahun 1956
dengan tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103
gol. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah
satu manager yang paling sukses menangani Manchester United (pertengahan
1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan 1990-an). Busby mempunyai pemain
bertalenta tinggi yang bernama Duncan Edwards. Pemuda asal Dudley, West
Midlands memainkan debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards
dikatakan dapat bermain disegala posisi dan banyak yang melihatnya
bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim berikutnya,
1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala FA, kalah
dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama yang ikut serta
dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. Musim lalu, FA
membatalkan hak Chelsea untuk tampil di Piala Champions. United dapat
mencapai babak semi-final dan kemudian dikandaskan Real Madrid. Dalam
perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan yang
tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, mengalahkan tim juara
Belgia Anderlecht 10–0 di Maine Road.
Tragedi terjadi pada musim
berikutnya, ketika pesawat membawa tim pulang dari pertandingan Piala
Champions Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat di Munich, Jerman
untuk mengisi bahan bakar. Tragedi Munich air tanggal 6 Februari 1958
merenggut nyawa 8 pemain tim - Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman,
Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam "Billy"
Whelan - dan 15 penumpang lainnya, termasuk beberapa staf United, Walter
Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry. Terjadi 2 kali pendaratan sebelum
yang ketiga terjadi kesalahan fatal, yang disebabkan tidak stabilnya
kecepatan pesawat karena adanya lumpur. Penjaga gawang United Harry
Gregg mempertahankan kesadaran saat kecelakaan itu dan dibawah ketakutan
pesawat akan meledak, menyelamatkan Bobby Charlton dan Dennis Viollet
dengan mengencangkan sabuk pengamannya. Tujuh pemain United menginggal
dunia di tempat sedangkan Duncan Edwards tewas ketika perjalanan menuju
rumah sakit. Sayap kanan Johnny Berry juga selamat dari kecelakaan itu,
tetapi cedera membuat karier sepak bolanya berakhir cepat. Dokter Munich
mengatakan bahwa Matt Busby tidak memiliki banyak harapan, namun ia
pulih dengan ajaibnya dan akhirnya keluar dari rumah sakit setelah dua
bulan dirawat di rumah sakit.
Ada rumor bahwa tim akan
mengundurkan diri dari kompetisi, namun Jimmy Murphy mengambil alih
posisi manager ketika Busby dirawat di rumah sakit, klub melanjutkan
kompetisinya. Meskipun kehilangan pemain, mereka mencapai final Piala FA
1958, dimana mereka kalah dari Bolton Wanderers. Akhir musim, UEFA
menawarkan FA untuk dapat mengirimkan United dan juara liga
Wolverhampton Wanderers untuk berpartisipasi di Piala Champions untuk
penghargaan kepada para korban kecelakaan, namun FA menolak. United
menekan Wolves pada musim berikutnya dan menyelesaikan liga di posisi
kedua klasemen; tidak buruk untuk sebuah tim yang kehilangan sembilan
pemain akibat tragedi Munich air.
Busby
membangun kembali tim di awal dekade 60-an, membeli pemain seperti
Denis Law dan Pat Crerand. Mungkin orang yang paling terkenal dari
sejumlah pemain muda ini adalah pemuda Belfast yang bernama George Best.
Best memiliki keatletikkan yang sangat langka. Tim memenangkan Piala FA
tahun 1963, walaupun hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan
di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub
terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan memenangkan liga tahun
1965 dan 1967. United memenangkan Piala Champions Eropa 1968,
mengalahkan tim asuhan Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan final,
menjadi tim Inggis pertama yang memenagkan kompetisi ini. Tim United
saat itu memiliki Pemain Terbaik Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law
and George Best. Matt Busby mengundurkan diri pada tahun 1969 dan
digantikan oleh pelatih tim cadangan, Wilf McGuinness.
Masa sulit (1969–1986)
Setelah
masa yang gemilang, United mengalami masa-masa sulit ketika ditangani
Wilf McGuinness, selesai diurutan delapan liga pada musim 1969–70.
Kemudian dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness
kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali
melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United
mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub
pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan beberapa pemain
kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand.
Manager Celtic yang berhasil
membawa Piala Champions ke Glasgow, Jock Stein, ditunjuk untuk mengisi
posisi manager — Stein telah menyetujui kontrak secara verbal dengan
United, tetapi membatalkannya — . Frank O'Farrell ditunjuk sebagai
suksesor Busby. Seperti McGuinness, O'Farrell tidak bertahan lebih dari
18 bulan, bedanya hanya O'Farrell bereaksi untuk menanggulangi
penampilan buruk dari United dengan membawa muka baru ke dalam klub,
yang paling nyata adalah direkrutnya Martin Buchan dari Aberdeen seharga
£125,000. Tommy Docherty menjadi manager diakhir 1972. Docherty, atau
"Doc", menyelamatkan United dari degradasi namun United terdegradasi
pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah meninggalkan
klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas tahun 1973.
Pemain seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian Greenhoff direkrut
untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan
apa-apa.
Tim meraih promosi pada tahun
pertamanya di Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat Steve
Coppell yang bermain baik pada musim pertamanya bersama United,
bergabung dari Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun
1976, tetapi mereka dikalahkan Southampton. Mereka mencapai final lagi
tahun 1977 dan mengalahkan Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini,
Docherty dipecat karena diketahui memiliki hubungan dengan istri
fisioterapi.
Dave Sexton menggantikan
Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim bermain lebih defensif.
Gaya bermain ini tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya
menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti Joe
Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins, namun tidak dapat
mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali finis diurutan
kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA, dikalahkan
Arsenal. Karena tidak meraih gelar, Sexton dipecat pada tahun 1981,
walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya.
Dia digantikan manager flamboyan
Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris dengan membeli
Bryan Robson dari West Brom. Robson disebut-sebut merupakan pemain
tengah terbaik sepeninggal Duncan Edwards. Tim Atkinson memiliki pemain
baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath dan Gordon Strachan yang bermain
bersama Norman Whiteside dan Mark Hughes. United memenangkan Piala FA 2
kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985, dan diunggulkan untuk
memenangkan liga musim 1985–86 setelah memenangkan 10 pertandingan liga
pertamanya, membuka jarak 10 poin dengan saingan terdekatnya sampai
Oktober 1986. Penampilan United kemudian menjadi buruk dan United
mengakhiri musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk United terus
berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung
batas degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat. Setelah itu
United merekrut pelatih baru, yaitu Sir Alex Ferguson.
Era Alex Ferguson (1986–sekarang)
Sebelum Treble (1986-1998)
Alex
Ferguson datang dari Aberdeen untuk menggantikan Atkinson dan
mengantarkan klub meraih posisi 11. Musim berikutnya yaitu musim
1987–88, United menyelesaikan liga di posisi kedua, dengan Brian McClair
yang menjadi pencetak 20 gol liga setelah George Best.
United mengalami masa sulit 2
musim berikutnya. Dengan pembelian pemain yang cukup banyak, Ferguson
tidak dapat memenuhi harapan suporter. Alex Ferguson telah berada dalam
bahaya pemecatan pada awal 1990, tetapi sebuah gol dari Mark Robins
membawa United menang 1–0 atas Nottingham Forest dibabak ketiga Piala
FA. Ini membuat Ferguson terselamatkan dan pada akhirnya United
memenangkan Piala FA, setelah mengalahkan Crystal Palace di partai ulang
babak final.
United memenangkan Winners' Cup
Eropa di 1990–91, mengalahkan juara Spanyol musim itu, Barcelona di
final, tetapi mengecewakan di musim berikutnya karena di liga mereka
kalah dari saingan, Leeds United.
Kedatangan
Eric Cantona di November 1992 merupakan sebuah langkah krusial United
saat itu. Cantona membaur bersama pemain dan memenangkan Final Piala FA
menjadikan MU menjadi juara dua di liga dan Piala FA. Ferguson membuat
suporter kesal karena menjual beberapa pemain Beberapa dari mereka
langsung terpilih menjadi anggota Tim nasional sepak bola Inggris.
Secara mengejutkan, United kembali meraih double pada musim 1995–96. Ini
adalah pertama kalinya klub Inggris meraih double sebanyak dua kali dan
akhirnya mereka mendapat sebutan "Double Double".
Mereka memenangkan liga musim
1996–97 dan Eric Cantona menyatakan pensiun dari persepak bolaan
profesional pada usia 30. Mereka mengawali musim 1997–98 dengan baik,
tetapi mengakhiri liga pada posisi dua klasemen, dibawah pemenang dua
gelar, Arsenal.
Treble (1998–1999)
Musim
1998–99 untuk Manchester United adalah musim tersukses karena mereka
berhasil menjadi satu-satunya tim Inggris yang pernah meraih Treble(tiga
gelar dalam satu musim) — dengan memenangkan Liga Utama Inggris, Piala
FA dan Liga Champion UEFA di musim yang sama.[8] Setelah melewati Liga
Utama yang padat, Manchester United berhasil memenangkan liga pada
pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur dengan skor 2–1, ketika
Arsenal menang 1–0 atas Aston Villa.[9] Memenangkan Liga Utama merupakan
bagian pertama dari treble United, yang disebut Ferguson bagian
tersulit.[9] Di final Piala FA mereka bertemu Newcastle United dan
menang 2–0 melalui gol Teddy Sheringham dan Paul Scholes.[10] Pada
pertandingan terakhir mereka musim itu, pertandingan Final Liga
Champions Eropa 1999, mereka mengalahkan Bayern Munich, pertandingan
tersebut disebut-sebut sebagai comeback terbaik yang pernah ada, kalah
sampai dengan injury time dan mencetak gol dua kali di menit-menit
terakhir untuk memastikan kemenangan 2–1.[8] Manchester United juga
memenangkan Piala Interkontinental setelah mengalahkan Palmeiras 1–0 di
Tokyo.
Setelah Treble (1999–sekarang)
United
memenangkan liga tahun 2000 dan 2001, tetapi mereka gagal meraih
kembali trofi kompetisi Eropa. Pada tahun 2000, Manchester United
menjadi salah satu dari 14 pendiri kelompok G-14.[12] Ferguson
mengadopsi gaya permainan bertahan dan tetap gagal di kompetisi Eropa
dan United menyelesaikan liga pada urutan ketiga klasemen. Mereka meraih
kembali gelar liga musim berikutnya dan memulai musim dengan sangat
baik, namun penampilan mereka memburuk ketika Rio Ferdinand menerima
skorsing 8 bulan karena gagal dalam tes doping. Mereka memenangkan Piala
FA 2004, setelah mengalahkan Millwall.
Musim 2004-05, produktivitas gol
United berkurang, yang disebabkan oleh cederanya Ruud van Nistelrooy
dan United menyelesaikan musim tanpa meraih satu gelar pun. Kali ini,
Piala FA dimenangkan oleh Arsenal yang mengalahkan United melalui adu
penalti. Di luar lapangan, cerita utamanya adalah kemungkinan klub
diambil alih oleh pihak lain dan pada akhir musim, Malcolm Glazer,
seorang pengusaha asal Tampa, telah memiliki kepemilikikan United.
United melakukan awal buruk pada
musim 2005–06, dengan kepergian Roy Keane yang bergabung dengan Celtic
setelah United banyak dikritik publik dan klub gagal melewati babak
knock-out Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade setelah
kalah dari tim asal Portugal, Benfica. Musim ini adalah musim yang
buruk bagi United karena pemain kunci mereka seperti, Gabriel Heinze,
Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes cedera. Mereka hanya meraih satu
gelar musim itu, Piala Liga, mengalahkan tim promosi Wigan Athletic
dengan skor 4–0. United memastikan tempat di urutan kedua klasemen liga
dan lolos otomatis ke Liga Champions setelah mengalahkan Charlton
Athletic 4–0. Akhir musim 2005–06, satu dari penyerang kunci, Ruud van
Nistelrooy, meninggalkan klub dan bergabung dengan Real Madrid, karena
hubungannya dengan Alex Ferguson retak.
Musim
2006-07 memperlihatkan gaya permainan United yang menyerang seperti
pada dekade 90-an, mencetak 20 gol lebih di 32 pertandingan. Pada
Januari 2007, United mendapatkan Henrik Larsson dengan status pinjaman
selama 2 bulan dari Helsingborgs, dan pemain itu memiliki pera penting
dalam pencapaian United di Liga Champions, dengan harapan meraih Treble
kedua; namun setelah mencapai babak semi-final, United kalah dari A.C.
Milan 3–5(agregat).
Dalam perayaan ke-50
keikutsertaan Manchester United dalam kompetisi Eropa, dan juga perayaan
ke-50 dari Treaty of Rome, Manchester United bertanding melawan
Marcello Lippi dan tim Eropa XI di Old Trafford pada 13 Maret 2007.
United memenangkan pertandingan 4–3.
Empat tahun setelah gelar
terakhir mereka, United meraih kembali gelar juara liga pada 6 Mei 2007,
setelah Chelsea bermain imbang dengan Arsenal, meninggalkan the Blues
tujuh poin di belakang dengan menyisakan 2 pertandingan, diikuti
kemenangan United 1–0 dalam derbi Manchester hari sebelumnya,
mengantarkan United ke gelar kesembilan Premiership-nya dalam 15 tahun
eksistensinya. Namun, mereka tidak dapat mencapai double keempat mereka,
karena Chelsea mengalahkan United 1-0 di final Piala FA 2007 yang
berlangsung di Stadion Wembley yang baru.
Pada 11 Mei 2008, United kembali
meraih gelar liga setelah mengalahkan Wigan 2-0 di pertandingan
terakhir untuk memastikan gelar tersebut, disusul gelar Liga Champions
pada tanggal 21 Mei 2008 yang diraih dengan mengalahkan Chelsea 6-5 di
final melalui adu penalti setelah bermain seri 1-1 di waktu normal 2x45
menit serta perpanjangan waktu 2x15 menit. Dengan status sebagai juara
Liga Champions tersebut, United berhak mengikuti Piala Dunia Antarklub
FIFA 2008 dan berhasil menjuarai turnamen tersebut setelah mengalahkan
Gamba Osaka 5-3 di semifinal dan LDU Quito 1-0 di final. United pun
menjadi klub Eropa kedua yang menjadi juara dunia setelah AC Milan pada
2007. Setahun setelah final Liga Champions UEFA tahun 2008, Manchester
United masuk kembali ke final tahun 2009. Manchester United kemudian
mengalami kekalahan dalam final Liga Champions UEFA 2008–09, saat
menghadapi Barcelona dengan skor 2 – 0 di Roma, Italia.
No comments:
Post a Comment