Pernyataan kontroversial seorang ulama asal Mesir telah menjadi berita
utama pada pekan ini setelah dia mengeluarkan sebuah fatwa (perintah
agama) yang memungkinkan seorang pria untuk mengintip wanita yang akan
menjadi istrinya ketika mandi bahkan sebelum mereka menikah. Dalam
sebuah video, ulama Salafi Usamah al-Qawsi mengatakan pria dapat
"bersembunyi" sambil mengintip wanita yang akan dinikahinya itu ketika
sedang mandi, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin
(18/8).
"Jika Anda benar-benar jujur dan ingin menikah dengan
wanita itu, Anda bisa bersembunyi dan mengintip dia secara diam-diam,
melihat hal-hal yang dia tidak akan biarkan Anda lihat sebelum
menikahinya, maka dapat diterima asalkan niat Anda murni," kata Qawsi
dalam sebuah video.
"Salah satu sahabat Nabi melakukan itu.
Beberapa orang menentangnya dan mengatakan kepadanya: 'Bagaimana Anda
melakukan itu ketika Anda salah satu dari sahabat Nabi?" ujar Qawsi.
"Lalu Nabi menjawab: 'Jika Anda dapat melihat sesuatu yang akan membuat
Anda ingin menikahinya kemudian maka lakukanlah'" jelas dia.
Dalam
Islam, seorang wanita dilarang untuk menunjukkan bagian-bagian tubuhnya
selain tangan dan muka kepada laki-laki, selain suaminya, atau anggota
langsung keluarganya dikenal sebagai "muhrim."
Tapi fatwanya itu dengan cepat ditolak oleh Menteri Agama Mesir Mohammad Mukhtar.
"Ini
adalah hal yang akan kita katakan kepadanya dan orang-orang seperti
dia, di mana kemuliaan dan maskulinitas dalam melihat seorang wanita
mandi?" ujar Mukhtar.
"Apakah Anda membiarkan ini terjadi pada
anak Anda? Jika itu tidak masalah dengan Anda maka tidak dengan
masyarakat konservatif, warga muslim dan Kristen yang beradab, di mana
mereka tidak menyetujui itu. Selain itu, Islam mengajarkan bahwa
kesopanan harus ada dalam kehidupan kita dan semua agama setuju akan hal
itu," kata Mukhtar.
Ini bukan pertama kalinya seorang ulama Salafi telah menyebabkan kontroversi di Mesir.
Pada puncak turnamen sepak bola internasional Piala Dunia pada Juni lalu, seorang ulama Mesir beraliran ultra-konservatif mengatakan menonton pertandingan sepak bola tidak dapat diterima dalam Islam karena itu merupakan gangguan dan dapat menghancurkan bangsa.
Yasser
Borhami, anggota pendiri gerakan Salafi utama di Mesir, Call Salafi
(Seruan Salafi), mengatakan menghabiskan waktu dengan menonton
pertandingan sepak bola adalah "bencana yang membuat saya sangat marah".
Dia mengatakan hal itu dapat menyebabkan gangguan dari tugas
keagamaan dan duniawi, dan akhirnya menyebabkan "kehancuran bangsa dan
rakyat."
Namun, pernyataannya itu memicu kecaman, pada saat banyak warga Mesir terpaku pada televisi untuk menonton Piala Dunia di pagi hari karena perbedaan waktu dengan Brasil.
Sumber: merdeka.com
Wednesday, 20 August 2014
Ulama Mesir Sebut Pria Boleh Intip Calon Istri Mereka Saat Mandi
Eko Sutrisno | Wednesday, 20 August 2014
No comments:
Post a Comment